15/07/15

Big Eyes (2014)

Kalau melihat posternya, kita bakalan nyangka ini film kartun. Tapi, ini bukan. Ini film terbaru Tim Burton berdasarkan kisah nyata. Pemainnya juga bukan orang sembarangan. Salah satunya Christoph Waltz (Hans Landa, Inglourious Bastard) pemeran Walter Keane.
Big Eyes berkisah tentang kehidupan Margareth (Amy Adams), janda dengan satu anak dan seorang pelukis berbakat. Jane, putri Margareth, merupakan sumber inspirasi lukisannya, tentu saja dengan mata besar. Tapi sayangnya lukisannya kurang laku, dan demi menyambung hidup, dia harus bekerja.
Pada suatu hari, dia bertemu Walter ketika sama-sama sedang memamerkan lukisan mereka di festival mingguan. Keduanya saling jatuh cinta dan menikah. Dia pun menjadi Ny. Keane. Tapi, krisis keuangan membuat Walter berupaya menawarkan lukisan mereka kepada sebuah galeri dan menyewa dinding di sebuah kafe untuk pameran. Keberuntungan datang ketika Walter dan pemilik Kafe berkelahi dan diliput media. Lukisan Big Eyes mulai mendapat perhatian. Tapi, Walter-lah yang mendapat pengakuan sebagai pelukis Big Eyes, sedangkan Margareth hanya bisa pasrah dan merelakannya. Barangkali itu karena kesalahannya membiarkan nama Keane di atas lukisannya.
Big Eyes dan Walter Keane mendapat ketenaran dan kekayaan. Walter terus berbohong, dan berbohong demi menutupi kebohongan dan ketamakannya. Sementara, di sisi lain, Margareth berusaha menyembunyikan jati dirinya sebagai pelukis asli Big Eyes, bahkan dari sang putri.
Menonton Big Eyes yang penuh warna mengingatkan kita pada Grand Budapest Hotel karya Wes Anderson beberapa tahun lalu. Tampilan tahun 50 – 60’an-nya sungguh memikat. Meski bercerita tentang kegetiran hidup Margareth, Tim Burton mengemasnya dengan sederhana dan humor.


10/07/15

Silicon Valley 1 - 2 (A Cap Table)



Inilah episode dimana Richard menentukan arah bisnis Pied Piper setelah mendapat pendanaan dari Peter Gregory.
Kisah dimulai ketika mereka akan mengadakan pesta peluncuran, mereka kedatangan Jared dengan sampanyenya yang bermaksud untuk memberikan selamat. Jared terkesan kepada Richard yang dengan idealis menolak $10 juta dari Hooli hanya untuk membangun Pied Piper. Sebagaimana kita tahu Jared adalah seorang karyawan Hooli dan karena itulah Eirlich menolaknya ikut bergabung dengan pesta mereka.
Keesokannya Richard dan Eirlich datang ke kantor Peter Gregory untuk meminta pendanaan yang dijanjikan, yaitu sebesar $200 ribu untuk 5% kepemilikan. Tapi apa yang terjadi? Mereka gelagapan saat Peter menanyakan business plan mereka, tabel kapitalisasi, surat investasi, dsb. Mereka tidak menyangka akan demikian karena mereka pikir Peter akan begitu saja memberikan cek. Peter memberikan waktu 48 jam kepada mereka untuk kembali dengan business plan atau tidak ada perjanjian sama sekali. Bagi Richard 48 jam bukanlah waktu yang lama, dan satu-satunya nama yang ada dalam kepalanya untuk membuat rencana bisnis adalah Jared Dunn. Dan gayung pun bersambut: Jared setuju bergabung dengan Pied Piper.
Eirlich dan Richard menemui investor tanpa business plan

Di tempat lain, Gavin Belson sang CEO Hooli tampak kesal dengan keluarnya Jared dari perusahaan. Dia mencoba menenangkan diri dengan berkonsultasi kepada guru spiritualnya.
Di luar sikapnya yang kaku, Jared memang punya kompetensi dan potensi untuk mengembangkan bisnis Pied Piper, dan dia bahkan tahu karakter dari Peter Gregory. Bersama Richards dia mencoba menyeleksi tim yang sudah ada dan ingin tahu peran masing-masing dalam perusahaan.
Gilfoye menjadi yang pertama. Dia seorang arsitektur sistim jaringan dan keamanan, dan tidak ada yang bisa mengganggunya dari posisi itu. Selanjutnya, Dinesh sang programer, satu-satunya yang menguasai java di tempat itu dan program rumit lainnya. Lalu terakhir: Big Head, dia satu-satunya yang tidak punya peran penting dalam tim.
Big Head merupakan sahabat baik Richard dan ketiga teman lainnya, tapi Peter Gregory hanya ingin tim yang ramping. Lagipula apa yang bisa diberikan pemuda polos seperti Big Head. Dia tidak punya keahlian apa-apa kecuali hanya persahabatan. Bagi Richard, mengeluarkan Big Head memang sebuah keputusan yang berat dan dia sangat tidak tega. Tapi sebelum keputusan resmi dikeluarkan terkait nasib Big Head, Big Head sudah terlanjur mendengar diskusi Gilfoye, Dinesh dan Eirlich tentang dirinya. “ Big Head adalah pria tanpa tujuan,” kata Dinesh. Jadi, Big Head sudah tahu nasib dirinya dan Richard tidak perlu repot-repot bicara empat mata dengannya.
Sesi interview (kredit: startup-book.com)

Richard merasa bersalah, seharusnya dia bisa menyelamatkan Big Head. Tapi kini nasi sudah menjadi bubur; Big Head sudah meninggalkan rumah. Usaha temannya untuk tidak terlalu mengkhawatirkannya tidak berhasil. Richard malah semain cemas kalau hal yang buruk akan menimpa sahabat baiknya. Dia akan mencarinya, tapi sayangnya tidak ada yang tahu kemana Big Head pergi, kecuali aplikasi Nipple Alert yang tiba-tiba menyala. Nipple Alert merupakan aplikasi semacam GPS penanda ada perempuan dengan dada mengeras. Richard tahu, satu-satunya tempat yang Big Head tuju adalah rumah seorang penari yang pernah datang ke pesta peluncuran Pied Piper.
Ketika mereka bertemu, Big Head sadar bahwa dirinya memang tidak diperlukan sehingga dia meminta Richard untuk tidak menyuruhnya kembali. Richard akhirnya menerima keputusan yang diambil Big Head. Meski demikian, sebagai seorang pemimpin keputusan yang diambil selalu dipengaruhi oleh ketiga temannya dan itulah kelemahan dirinya yang tidak bisa tegas. Dan ketika kembali ke rumah dia mengutarakan keinginannya untuk meminta Big Head kembali. Tentu saja pernyataan ini membuat yang lainnya bingung. Richard bahkan harus segera memutuskan apakah Big Head akan dimasukkan kedalam rencana bisnis atau tidak. Begitu pun dengan Eirlich yang tidak ingin sahabatnya jadi plin-plan mengatakan padanya perlunya bertindak tegas. Richard sedikit pusing, tapi dia sepertinya beruntung ketika tiba-tiba pintu terbuka dan tampak Big Head di hadapan mereka sehingga dia bisa mengatakan langsung di depan Big Head layaknya seorang pemimpin sejati. Dia berkata: “Big Head tetap tinggal!”
Tapi apa yang dikatakan Big Head sungguh mengejutkan. Dia bilang Galvin Belson baru menawarkannya promosi dengan gaji $600 ribu/tahun dan sekaligus sebagai kompensasi karena Pied Piper sudah mengambil Jared darinya. Ya, Richard mungkin terkejut, tapi setidaknya dia tidak akan pernah merasa bersalah lagi.